Wednesday, November 17, 2010

Kehamilan 18 minggu


Bismillah...

November, 14 jadwal check bulanan ke spog. Ternyata usia janin udah 18w2d berarti usia bayi udah 16w.

Kali ini nyoba pertama ke obgyn baru rujukan dari kartu kesehatan. Ternyata benar insting saya yang begitu begitu itu emang pelayanannya kurang. Padahal kan mereka itu kan juga udah dibayar, meski bukan dari kami langsung tapi intinya tetep dapat royalti. Benar benar tidak memuaskan.

Kenapa begitu?

Sebenarnya saya udah capek nyari dan ganti2 obgyn lagi, jadi saya pasrah aja pas datang pertama kali ke obgyn yang ini. Ternyata benar pelayanannya sama kek obgyn pertama.... huaa hiks *pengin nangis rasanya. Mana udah ga bisa ganti obgyn lagi pula huhh....

Dan lagiiiiii.... pas selesai usg, saya nanya "kok ga di print out, dok?"
Tau ga apa jawabnya, "kertasnya habis"
Walaw....
Saya diam, tus dengan nada remang2 ga jelas bilang, kan dari sananya ketentuan ga ada copy-an nya....

Hayyah... apa perlu duit lagi???

Norak ih....

Yah mo gimana lagi... pasrah aja deh asal ga di kasih racun hahahahaahhaaa....

Penjelasan ttg baby saya juga separo2, ditanya berat ,ma panjangnya berapa aja jawabnya, "udah ga ngukur2 lagi"
Capeeee deh...

Tapi kok banyak juga ya pasiennya... apa saya yang terlalu cerewet banyak maunya? Loh saya kan mau yang terbaik. Mom... well ini pembelaan atas diri saya deh.

Syukur alhamdulillah babynya sehat, meski layar usg nya hanya nampak burem2 hitam putih. Ku tuding itu jenis kelaminnya ya, dok. Eh ternyata itu kepalanya hahhaa....

Kalo di tempat dulu kan jelas banget. Tapi yang dulu mahaaaaaaal.... :S

Udah ah...bete pula kalo inget.

Oier.

Sunday, November 14, 2010

Faktor menentukan jenis kelamin

Bismillah...

"Mendapatkan bayi laki-laki atau perempuan sama saja."

Kata-kata itu sering kita dengar dari pasangan yang sedang menunggu datangnya buah hati. Tapi kadang-kadang dalam hati mereka, ada keinginan yang tak bisa disangkal bahwa mereka punya harapan agar anak yang lahir perempuan atau laki-laki.
Bisakah anak yang lahir kita rancang sebagai laki-laki atau perempuan?
Bisa!
Usaha pertama yang harus dilakukan tentu saja dengan berdoa dan meminta langsung pada Sang Maha Pencipta.
Cara lainnya, selalu berusaha dan berusaha terus sampai keinginan kita terkabul dan tentu saja dengan cara yang aman dan dihalalkan. Secara ilmiah, penentuan jenis kelamin calon bayi sangat dipengaruhi oleh jenis kromosom yang berhasil menjangkau sel telur.
Bila kromosom X yang membuahi sel telur, maka akan lahir bayi perempuan.
Sebaliknya, bila kromosom Y yang membuahi, maka akan lahir bayi laki-laki. Sifat kromosom X berbeda dengan kromosom Y. Kromosom X, meski masa hidupnya lebih lama, tetapi memiliki kemampuan "berenang" lebih lambat dibandingkan dengan kromosom Y. Sedangkan kromosom Y itu perenang tangkas meski masa hidupnya lebih pendek. Di bawah ini ada beberapa faktor yang dapat menentukan jenis kelamin pada calon buah hati Anda, diantaranya:

1. Faktor makanan

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Suami harus makan makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (
sayur-sayuran, buah-buahan, putih telur, susu, ganggang laut, kacang-kacangan, susu, dan lain-lain.)
sedangkan istri banyak makan makanan yang mengandung asam, mineral kalium dan natrium (daging, makanan laut (sea food), garam, teh, dan lain sebagainya.)

* Jika menginginkan bayi laki-laki Suami harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung asam, mineral, dan magnesium.
Sedangkan istri harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung alkaline, mineral kalsium dan magnesium (lihat jenis makanan diatas).

2. Faktor waktu (kapan berhubungan)
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Lakukan coitus (persetubuhan/senggama) 2-3 hari sebelum ovulasi (masa subur). Dengan demikian, hanya kromosom X yang lebih bertahan lama sampai menunggu sel telur terlepas dari ovarium.
Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur dalam rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki Waktu berhubungan dilakukan sedekat mungkin dengan ovulasi, sebaiknya tepat pada ovulasi, berkisar antara 12 jam sebelumnya.
Bagaimana mengetahui periode masa haid? Pada saat temperatur atau suhu tubuh meningkat. Anda bisa menggunakan alat pengukur suhu tubuh dan mencatatnya sebagai record dan alatnya dapat dibeli di apotek-apotek.

3. Faktor penetrasi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Suami harus menghindari penetrasi terlalu dalam pada saat berhubungan. Sehingga diharapkan sel sperma kromosom X saja yang berkesempatan tetap hidup dan terus berenang menuju sel telur.

* Jika menginginkan bayi laki-laki Suami disarankan untuk melakukan penetrasi yang dalam pada saat berhubungan, sehingga sebagian besar dari sperma Y langsung masuk ke rahim.

4. Faktor Orgasme
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Usahakan istri tidak mencapai orgasme selama berhubungan. Secresi cairan yang keluar dari kemaluan wanita akan menjadi alkaline (basa) jika terangsang, hal ini akan mendorong aktifitas spematozoa Y.

* Jika menginginkan bayi laki-laki Upayakan istri dapat orgasme lebih awal dari suami atau bersamaan.

5. Faktor persiapan istri

* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Sebelum coitus, basuh vagina dengan 2 sendok makan larutan white vinegar/cuka yang sudah dicampur dalam 1 liter air bersih. Hal ini dilakukan agar kondisinya menjadi asam sehingga aktifitas spermatozoon Y menurun.

* Jika menginginkan bayi laki-laki Cuci vagina dengan larutan dari dua sendok soda kue yang sudah dicampur dalam satu liter air bersih, sehingga suasana menjadi basa.

6. Faktor posisi
* Jika menginginkan seorang bayi perempuan Disarankan posisi waktu berhubungan adalah yang klasik/berhadapan yaitu, posisi istri di atas suami sehingga sperma tertampung di sekitar mulut rahim.

* Jika menginginkan bayi laki-laki Posisi suami pada waktu berhubungan berada di atas istri. Hal ini mengikuti sifat dari spermatozoon Y akan cepat menuju sasaran (sel telur).

Dan bagaimanakah cara menghitung masa ovulasi atau puncak masa subur seorang wanita? Silahkan lihat keterangan di bawah ini: 


# Diketahui tanggal awal masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 05.
* Diketahui tanggal akhir masa bersihnya seorang perempuan setiap bulan, misalnya setiap tanggal 27.
* Rumus: (tanggal akhir setiap bulannya - tanggal awal setiap bulannya) / 2 = n;
* kemudian n + tanggal awal masa bersih dari seorang perempuan = masa ovulasi atau puncak masa suburnya seorang perempuan
Contoh: (27 - 05) /2 = 11; 05 + 11 = 16, jadi...setiap hari ke 16 dari sejak awal bersihnya seorang perempuan adalah puncak masa subur dari seorang perempuan atau masa ovulasi. Selamat Mencoba !!! 


 infobunda.com
Sumber: Berbagai sumber

Persalinan Caesar or Normal?

Bismillah...

Sebenarnya belum saatnya bicara mengenai melahirkan, but ok lah, kan cuma artikel aja.
Kemarin lalu saya dan beberapa temen perempuan di kantor membuka sebuah topik "mau melahirkan dengan cara bagaimana."
Jawabnya sudah bis aditebak, pastilah setiap orang menginginkan melahirkan Normal. meski diantara salah satu teman sya ada juga yang melahirkan caesar setelah 2 kali melahirkan normal. tapi kan ada alasan kenapa melakukan tindakan tersebut.

Tapi, kemudian seorang teman yang belum menikah dengan pasti mengatakan bahwa dirinya tak ingin melahirkan secara normal, alasannya? hehehe ga mau sakit ambeien katanya. Untuk itu dia memilih nantiya kalau melahirkan mau pilih operasi caesar saja "ga" kerasa sakitnya hehehe... Padahal secara mitos pinggul dia besar kan mudah melahirkan hahahaha ***sekali lagi ini hanya mitos pinggul besar jangan dipercaya ya bun....

Back to Topic.

Sebenarnya enak mana sih melahirkan normal sama caesar?
mungkin itu sebagian pertanyaan yan gterlintas di hati bunda, saya juga sebenarnya sedang berpikir tentang hal itu makanya saya menulis uneg2 ini.

Menurut yang saya baca dari buku dan beberapa net dan pengalaman dari saudara yang pernah di caesar mengatakan, operasi caesar itu ga sakit, tau-tau baby keluar. TAPI....... ini dia, tapinya ini yag bikin ngeri, efeknya itu bakal muncul di kemudian hari loh. Nah loh ngeri kan.
Sedang kalo melahirkan normal emang sakit tapi kan semua perempuan kan bakal melahirkan, begitu pun ibu kita dulu ketika melahirkan kita, iya kan. melahirkan adalah kodrati seorang perempuan dan bisa melahirkan merupakan suatu kebanggaan tersendiri seorang perempuan.

Mengapa harus memilih mau melahirkan yang bagaimana? bukankah melahirkan itu tidak bisa direncanakan? semua terserah pada keadaan ketika kontraksi itu terjadi.

Then, buat bunda atau calon bunda yang mau tahu serba serbi persalinan caesar simak baik2 ya, berikut ini ada beberapa alasan mengapa operasi caesar harus dilakukan yang saya kutip dari bundainfo.com :
  • Plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir).
  • Bayi besar (tidak sesuai ukuran panggul).
  • Letak bayi melintang (sungsang).
  • Karena gawat janin. Ciri-cirinya, denyut jantung lemah, kondisi bayi tidak baik karena kelamaan di dalam, air ketuban habis atau trauma karena proses persalinan yang lama, sementara pembukaan tak maju-maju.
  • CPD atau Cephalo Pelvic Disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan macet).
  • Terjadi kegawatan pada bayi, misalnya kekurangan oksigen.
  • Fungsi plasenta yang tidak terlalu bagus karena lewat batas waktu atau ada penyakit tertentu.
  • Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus).
  • Fetal distres (detak jantung janin melambat).
  • Masalah kesehatan ibu yang mengharuskan operasi caesar.
  • Herpes genital, ruam kulit yang disebabkan oleh virus yang menyerang alat kelamin.
  • Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi).
  • AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome.
Ibu yang melahirkan anak pertamanya melalui operasi, persalinan kedua tidak harus operasi. Dengan sayatan sejajar dengan garis perut dan kondisi kehamilan setelahnya baik, persalinan berikutnya tak selalu harus melalui operasi. Mungkin saja persalinan pertama terjadi karena plasenta previa atau terjadi persalinan macet, sementara pada kehamilan kedua kondisinya baik-baik saja sehingga persalinan normal bisa dilakukan. Apabila persalinan pertama dan kedua melalui operasi caesar, persalinan ketiga harus operasi juga dan tidak boleh hamil lagi. Jadi yang memutuskan seseorang melahirkan melalui operasi caesar atau tidak itu dokter. Sebenarnya, sejak pemeriksaan kehamilan sudah diketahui bayi bisa lahir normal atau harus operasi. Di bawah ini ada beberapa saran dan tips tentang operasi caesar:
  1. Perlu persiapan, baik fisik maupun mental. Dalam hal ini dokter harus memberi tahu kepada ibu tentang proses operasi itu. Misalnya akan disuntik di bagian punggung atau dibius. Usahakan agar operasi caesar dilakukan jika hal tersebut merupakan upaya terakhir dan jalan terbaik bagi sang ibu dan janin.
  2. Banyak berdoa.
  3. Minta dokter untuk melakukan metode jahitan terbaik yang bisa meminimalisasi bekas luka.
  4. Luka bekas operasi jangan sampai kena air.
  5. Lakukan penggantian perban dengan hati-hati, larutan betadin jangan sampai terlalu banyak ketika mengganti perban tetapi diusahakan kesat sehingga perban tidak menempel ketika harus diganti.
  6. Dokter juga harus memberi tahu kepada ibu bahwa setelah operasi ada beberapa ketidaknyamanan yang akan dirasakan, seperti tidak boleh minum beberapa saat dan tidak boleh banyak bergerak.
  7. Dengan operasi caesar, maka kehamilan berikutnya akan lebih besar risikonya. Sebab, ada luka bekas operasi yang punya potensi untuk robek ketika melahirkan. Karena itu, agar lebih aman, maka kehamilan berikutnya setidaknya enam bulan setelah operasi caesar dilakukan. Semakin lama kehamilan berikutnya, akan semakin baik bagi ibu.
  8. Tidak ada pantangan dalam makanan. Sehabis dioperasi ibu dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung banyak gizi dan vitamin, khususnya protein, gunanya untuk membangun sel-sel.
  9. Beraktivitas seperti biasa, namun untuk mempercepat proses penyembuhan pasca operasi hindarilah aktivitas dan olahraga yang berat. Jalan sehat tetap bisa dilakukan asal tidak terlalu berat.
salam,


oier



[Kehamilan] Asam Folat kurangi resiko janin cacat

Saat mengetahui Bunda sedang berbadan dua pasti Bunda sibuk mengatur pola makan untuk memberikan nutrisi terbaik untuk janin. Salah satu nutrisi yang wajib diasup Bunda hamil yakni asam folat, terutama pada trimester pertama kehamilan saat organ-organ janin mulai terbentuk. Bahkan kalau perlu sejak Bunda merencanakan kehamilan asam folat ini sudah harus sering dikonsumsi.
Asam folat atau biasa dikenal dengan vitamin B9 adalah bentuk vitamin yang larut dalam air. Nutrisi jenis ini membantu proses metabolisme tubuh khususnya selama masa kehamilan.

Bunda hamil yang kekurangan asam folat bisa mengakibatkan janin cacat bahkan meningkatkan resiko kelahiran bayi prematur. Kelainan yang bisa timbul karena kurang asam folat seperti :
-    tengkorak janin tidak terbentuk sempurna
-    persarafan di bagian tulang belakang tidak tertutup dengan baik
-    gangguan saluran kemih
-    plasenta lepas sebelum janin dilahirkan
-    bibir sumbing.

Sementara itu untuk Bunda hamil kekurangan asam folat bisa mengakibatkan anemia yang menimbulkan gejala mudah lelah, denyut nadi lebih cepat, gemetar. Gangguan sering sesak napas dan gangguan pencernaan juga kerap kali dikeluhkan.
Untuk menghindari kerugian-kerugian di atas baik untuk si janin mau pun Bunda, mengonsumsi asam folat sudah menjadi kewajiban. Asam folat bisa Bunda dapatkan dari makanan seperti ; hati, kerang, tempe, kacang-kacangan, sayuran hijau, jagung manis, roti, kuning telur dan buah-buahan. Kalau Bunda kurang menyukai bahan makanan di atas Bunda bisa mengonsumsi susu yang mengandung asam folat. Tapi tentu saja yang harus diingat bahan makanan natural jauh lebih baik.

Contoh bahan makanan dan kadar asam folat :
-    ½ cangkir jagung = 38 mikogram
-    ½ cangkir bayam rebus = 100 mikogram
-    ½ cangkir brokoli = 52 mikogram
-    ½ cangkir kacang tanah = 106 mikogram
-    ½ cangkir alpukat = 75 mikogram
-    ½ cangkir jus jeruk = 55 mikogram

Nah kini Bunda bisa memprediksi bahan makanan apa saja sampai Bunda bisa memenuhi kebutuhan 600 mikogram asam folat dalam sehari.

Tips :
-    untuk mengjindari kerusakan asam folat dalam makanan, jangan simpan bahan makanan terlalu lama dan jangan direbus dengan suhu tinggi.
-    Jangan mengiris bahan makanan terlalu kecil karena resiko kerusakan asam folat lebih tinggi.




From Infobunda.com




Friday, November 12, 2010

Me and my pregnancy

Bismillah...

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, kini 4 bulan lebih sudah jalani hidup yang namanya jadi istri. Tapi sepertinya banyak hal yang masih belum bisa dan lakukan tugas yang layak sebagaimana jadi istri yang sesungguhnya. Parah deh...
Pertama pindah sampai sekarang masih juga kolokan. Apalagi setelah di vonis... whaaaaat.....?? Divonis apaaan, maksudnya setelah dinyatakan hamil gitu loh...
Ga terasa pula udah hampir 4 bulan usia kehamilan. Hampir seusia sama usia pernikahan. Ini wajib disyukuri ya... karena Allah udah berikan kepercayaan pada kami berdua untuk menjadi ortu. Amien. Semoga bisa jadi ortu yang baik.



Hamil.


USG 8week
8week dari dekat

Banyak sekali perubahan-perubahan terjadi setelah hamil mulai dari fisik, emosi bahkan kebiasaan. Di awal kehamilan sempat stress pula sehingga mengakibatkan terancam keguguran 2 minggu berturut2 keluar flek. Paniklah dimulai. Gimana ga panik, dokter yang pertama di Rsbk ga bisa bikin saya nyaman. Akhirnya gantilah dokter lain...

Setelah milah2 dan mikir akhirnya sampai juga ke RSAB.dokternya tenang, slow motion tapi tanggap and ngejelasin apa yang pengin jadi pertanyaan kami.
11week

Hingga di usia hampir 3 bulan calon my baby udah anteng, puji Tuhan... dokter bilang udah nampak jenis kelaminnya. Di layar usg terasa aktif banget gerakannya...
Sampai2 kebawa mimpi malamnya.
udah nampak jenis kelaminnya :D






Amazing...

Yup one word only can I said. Tiap hari pengin banget rasanya usg karena pengin lihat keadaannya sekarang gimana, berapa panjangnya. Sampai suatu hari aku pinjam penggaris teman mau ukur 8cm itu seberapa panjang karena kata dokter panjangnya udah 8cm. Eh teman meja sebelahku ketawa sambil geleng-geleng kepala dan bilang, "pamali, tau..." huehuehue....
You never know it how I wonder about that. Lebay.


Check rutin...

Besok rencananya mau ke dokter. Tapi kali ini ganti dokter lagi. Bukan apa karena yang sekarang kan pakai fasilitas dari perusahaan suami jadi harus ikut rule nya.
Ganti-ganti dokter emang kadang bisa jadi second opinion tapi ga bagusnya riwayat medic kita jadi acak-acakn karena yang memfollow kan banyak dan beda dokter alias beda orang.
Gitu deh, jadi ada baik dan tidaknya kok.

BB

Berat badan udah naik 2 kg sekarang jadi 44.6kg hahay... kata dokter ga papa dari pada under atau obese, kan berat badan ibu mempengaruhi janin dan kehamilan. Kasihan babynya.  Thanks to my hubby udah marah pake aksi ngambek supaya saya mau makan banyak. See... sekarang usaha mu berhasil *big hug hug...
Udah ah detailnya dari minggu ke minggunya kapan2 ajah...
ngantuk... bawaan bumil apa udah dari sononya yak...




@@
Oier

Tuesday, November 9, 2010

Perkiraan Biaya Pendidikan ANak

Menghitung Perkiraan Biaya Pendidikan


oleh: Safir Senduk



Dikutip dari Tabloid NOVA No. 756/XIV



Ketika beberapa hari lalu saya berbicara di sebuah seminar di Surabaya, saya kaget ketika seorang peserta seminar bercerita tentang mahalnya biaya masuk kuliah dari sebuah perguruan tinggi di Surabaya. Jumlahnya tidak usah saya ceritakan berapa, tapi yang jelas sangat mahal. Padahal, itu baru uang masuknya doang.



Hal ini membuat saya semakin yakin bahwa yang namanya Biaya Pendidikan harus dipersiapkan sejak sekarang. Betul, memang tidak semua Biaya Pendidikan itu mahal. Bervariasinya bentuk sekolah, terutama sekolah yang jenjangnya sudah cukup tinggi seperti Sekolah Tinggi, Akademi atau Universitas, membuat tidak semua standar biaya bisa sama. Jangankan pendidikan tinggi, jenjang sekolah yang lebih rendah seperti SD, SMP dan SMU saja bisa bervariasi biayanya satu sama lain. Itulah karenanya beberapa di antara Anda ada yang merasa mampu untuk membayar biaya pada Sekolah A, tetapi tidak mampu untuk membayar biaya pada Sekolah B yang harganya lebih mahal.



Namun demikian, perlu diketahui bahwa bukan berarti Sekolah A yang biayanya dinilai murah tersebut akan tetap sama murahnya pada tahun-tahun mendatang. Ini karena yang namanya Biaya Pendidikan pasti akan naik terus dari tahun ke tahun. Jadi, kalaupun sekarang ada sekolah yang biaya pendidikannya dirasa tidak mahal, tetapi karena biaya tersebut naik terus tiap tahun, jatuh-jatuhnya pasti mahal.



Saya beri contoh sederhana saja: anggap saja sekarang anak Anda berusia 3 tahun. Pertanyaannya gampang, kalau sekarang Uang Pangkal SMU adalah Rp 4 juta, dan usia rata-rata seseorang masuk SMU adalah ketika pada usia 15 tahun, apakah nantinya Anda akan membayar jumlah yang sama ketika nantinya anak Anda masuk SMU sekitar 12 tahun lagi?



Pasti beda, karena nantinya Biaya Pendidikan tersebut pasti akan jauh lebih mahal.



CARA MENGHITUNG



Lalu, bagaimana cara Anda bisa menghitung dan memperkirakan jumlah Biaya Pendidikan anak Anda kelak kalau biaya pendidikan selalu naik dari tahun ke tahun? Kan, Anda tidak tahu berapa persen jumlah kenaikannya setiap tahun?



Betul. Kita memang tidak bisa memperkirakan dengan pasti berapa jumlah Biaya Pendidikan anak kita kelak. Yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan asumsi tertentu, dan berharap supaya pengandaian tersebut tidak meleset. Sebagai contoh, kita bisa menggunakan asumsi bahwa setiap tahun Biaya Pendidikan akan selalu naik sebesar 10 persen setiap tahun. Rata-rata.



Dengan demikian, kalau misalnya Uang Pangkal masuk SMU pada saat ini adalah Rp 4 juta, tahun depan bisa diperkirakan bahwa Uang Pangkal tersebut akan menjadi Rp 4.400.000,-. Darimana angka itu didapat? Gampang: Rp 4 juta + (10% x Rp 4 juta)



TINGGAL DIKALIKAN



Sebetulnya, selain cara di atas, Anda juga bisa memakai rumus: Rp 4 juta X 1,1.



Lho, kok 1,1? Dapat dari mana itu? Oh, itu sih cuma matematika sederhana. 1,1 kan sama dengan 10% di atasnya 100%. Jadi, 1,1 itu adalah bentuk desimal agar Anda lebih cepat dalam melakukan perkalian memperkirakan jumlah Biaya Pendidikan.



Tapi kalau Anda mau pakai pengandaian kenaikan Biaya Pendidikan 20% per tahun, maka Anda bisa menggunakan bentuk desimal 1,2. Kalau asumsi kenaikan Biaya Pendidikannya adalah 30% per tahun, gunakan bentuk desimal 1,3. Begitu seterusnya.



Nah, kembali ke contoh kenaikan 10% dalam satu tahun, maka apabila tahun ini Uang Pangkal masuk SMU adalah Rp 4 juta, maka tahun depan angka tersebut diperkirakan menjadi: Rp 4 juta x 1,1 = Rp 4.400.000.



Itu untuk tahun depan. Kalau untuk dua tahun ke depan bagaimana? Anda bisa melakukan perkalian tersebut diatas dengan cara mengulangnya sampai dua kali, seperti ini: Rp 4 juta x 1,1 X 1,1



Kalau untuk lima tahun ke depan bagaimana?



Ulang perkalian tersebut sampai lima kali, seperti ini: Rp 4 juta x 1,1 X 1,1 X 1,1 X 1,1 X 1,1. Kalau untuk 12 tahun ke depan? Ulang sampai duabelas kali. Begitu seterusnya.



Memang, yang namanya perkiraan Biaya Pendidikan seringkali tidak bisa dihitung dengan cara yang sesederhana itu. Tapi melakukan perkiraan jelas masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dengan adanya angka perkiraan seperti yang sudah Anda pelajari di atas tadi, maka Anda bisa lebih mudah dalam melakukan persiapan. Ibarat Anda sedang bepergian, Anda tahu dengan pasti ke mana arah yang sedang Anda tuju.



Jadi, kalau Anda ingin mempersiapkan dana pendidikan untuk anak Anda, hal yang paling penting adalah dengan melakukan perhitungan tentang berapa perkiraan jumlah Biaya Pendidikan anak Anda kelak. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatur strategi agar siap bila tiba saatnya nanti.

[Investasi] Berkenalan Dengan Reksa Dana

Bismillah...

Beberapa minggu ini kepala dipenuhi bagaimana cara bergerak cepat melakukan investasi yang aman selain deposito di bank.

Bicara tentang Investasi gampang gampang susah gerak, kenapa tiap hari dipikir saja tanpa digerakkan, Ouh, OMDO yak...
Sebenarnya gini, saya itu bingung enak dan gampangnya itu investasi apa dan kemana? bulan lalu udah ke Bank nanya tentang macam2 bentuk investasi mulai dari tabungan rencana sampai tabungan pendidikan, tapi hasilnya ya tetep nampung jawaban dari CS aja.

Iseng2 karena hari ini saya ijin ga masuk kerja, maka saya luangkan waktu sebentar mencari tau apa itu REKSA DANA.

Hmm udah ga asing lagi bagi para investor pengalaman kali ya... tapi saya masih penasaran sekali loh, udah nyoba tanya2 ke perencana keuangan mulai dari ngikutin tweetsnya atau tips2 jitu mereka tetep aja yang namanya penasaran kalau ga dicoba tetep ga komplit.

SO, kapan mulainya ya.......  Pengin segera sih @@



Kalau mau kenalan dengan reksa dana baca aja ya........


Dikutip dari Tabloid NOVA No. 666/XIII
oleh : Safir senduk


Pada edisi yang lalu kita telah berbicara sekilas mengenai apa itu saham. Sekarang, saya akan mengajak Anda berkenalan dengan apa yang namanya Reksa Dana. Dalam Bahasa Inggris, Reksa Dana dikenal dengan nama mutual fund.



Reksa Dana adalah sebuah bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama-sama), dan investasi ini dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi. Perusahaan manajemen investasi adalah perusahaan yang kerjanya mengelola investasi nasabahnya.



Sebagai contoh, ada investor A, B, C, D, dan E masing-masing memiliki uang berbeda-beda dan memutuskan untuk melakukan investasi secara bersama-sama. Di sini, mereka bisa menggabungkan semua uang yang mereka miliki untuk diserahkan pengelolaan investasinya pada sebuah perusahaan manajemen investasi.



Nantinya, apabila investasi itu memberikan keuntungan, katakan sebesar 15% dalam setahun, maka masing-masing dari investor tersebut akan mendapatkan keuntungan yang besarnya sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan. Tapi bila investasi itu merugi, tentu saja masing-masing dari mereka juga akan merugi sesuai dengan proporsi jumlah yang mereka investasikan tadi.



Nah, bentuk investasi yang dilakukan secara kolektif (bersama) di mana pengelolaan investasinya diserahkan kepada sebuah perusahaan manajemen investasi inilah yang disebut dengan nama investasi Reksa Dana. Perusahaan Manajemen Investasi (selanjutnya kita sebut saja Manajer Investasi) inilah yang lalu akan melakukan investasi ke berbagai macam produk investasi seperti saham, deposito, surat utang, dan lain sebagainya. Reksa Dana sebetulnya merupakan cara yang baik untuk melakukan investasi, karena investasi Anda dikelola oleh tim pengelola investasi yang memang cakap dan (biasanya) berpengalaman.



Bagaimana Cara Kerja Reksa Dana?



Dalam prakteknya, Manajer investasi tidak menunggu investor untuk memasukkan uang lebih dulu sebelum mereka membeli produk investasi, tapi dibalik. Mereka beli dulu produk-produk investasinya, baru kemudian investasi itu dijajakan kepada investor.



Bagaimana caranya? Oke, pertama-tama, manajer investasi (yang menerbitkan Reksa Dana) akan mengundang sejumlah pihak untuk menjadi sponsor/promotor (penyandang dana). Dari sponsor inilah akan didapat dana yang cukup besar, yang akan dialokasikan ke sejumlah produk investasi.



Untuk contoh, kita misalkan saja total dana yang didapat dari sponsor adalah Rp 1 triliun. Dana sebesar itu, oleh Perusahaan Reksa Dana (melalui tim pengelola investasi-nya) akan dibelikan sejumlah investasi, seperti dibelikan sejumlah deposito di berbagai bank, dengan jangka waktu satu bulan. Contoh seperti Tabel 1.



Setelah itu, Perusahaan Reksa Dana akan membagi investasi tersebut ke dalam pecahan-pecahan kecil, yang disebut dengan nama Unit Penyertaan (UP), dimana masing-masing UP akan bernilai Rp 1.000. Sehingga dari total investasi senilai Rp 1 triliun seperti dicontohkan diatas akan didapat UP sebanyak Rp 1 triliun : Rp 1.000 = 1 miliar UP.



Nah, UP inilah yang akan diterbitkan dan dijual ke masyarakat. Dengan demikian, investasi yang dilakukan oleh investor adalah dengan cara membeli UP itu. Untuk menyeragamkan, maka UP Reksa Dana pada awalnya selalu dijual dengan harga awal Rp 1.000. Dalam hal ini, harga atau nilai UP tersebut disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB).



Jumlah UP yang dibeli investor berbeda-beda, ada yang hanya membeli 100 UP, tetapi ada juga yang membeli 1.000, 5.000, atau bahkan 10.000 UP. Semua itu tergantung dana masing-masing investor. Selain itu, investor juga harus membayar komisi untuk Perusahaan Reksa Dana, yang biasanya maksimal sekitar 0,75% sampai dengan 3% dari total investasi Anda. Sebagai contoh, bila Anda membeli 1.000 UP dengan harga total Rp 1.000.000, maka Anda harus menambahkan sekitar Rp 7.500 sampai Rp 30.000 untuk komisi manajer investasi.



Dalam dunia reksa dana, komisi untuk manajer investasi ini sering disebut dengan nama "biaya penjualan". Ini karena komisi tersebut harus Anda bayar pada saat Anda membeli UP yang dijual itu.



Selanjutnya, karena reksa dana diatas dialokasikan ke dalam Deposito Berjangka 1 bulan, maka tentunya setelah 1 bulan, akan ada bunga deposito yang didapat, sehingga akibatnya NAB dari UP Anda akan naik. Dalam contoh di atas, kita misalkan bahwa masing-masing deposito akan memberi bunga yang sama (meski kenyataannya akan berbeda-beda), seperti contoh tabel 2.



Menurut contoh tersebut, nilai UP yang tadinya dibeli seharga Rp 1.000, setelah satu bulan telah naik menjadi Rp 1.010. Ini berarti, dalam 1 bulan, si pemilik UP (investor) telah mendapatkan kenaikan NAB sebesar 1% per bulan.



Dalam kenyataannya, perubahan NAB suatu reksa dana sangat bergantung pada instrumen investasi yang dipilih tim pengelola investasi. Apabila mereka memilih instrumen deposito sebagai produk investasinya, maka NAB reksa dananya akan terus naik dan tidak mungkin mengalami penurunan. Ini karena sifat deposito yang pasti memberikan keuntungan berupa bunga, sehingga akan terus menambah nilai aset reksa dana.



Tapi ada juga reksa dana yang khusus berinvestasi ke dalam saham. Saham, tidak seperti deposito, memiliki kemungkinan keuntungan yang tidak pasti sifatnya. Bisa naik, bisa pula turun. Karena itu, nilai UP pada reksa dana saham memiliki kemungkinan untuk naik dan juga untuk turun. UP yang tadinya Anda beli seharga Rp 1.000, misalnya, bisa saja jadi Rp 900 pada satu bulan kemudian karena saham-saham yang dipilih oleh manajer investasi turun nilainya. Di sisi lain, bila nilai saham naik, besar kenaikan tersebut bisa lebih besar daripada deposito. Itulah sebabnya, reksa dana jenis ini disebut dengan nama reksa dana growth income.



Reksa dana lainnya ada yang berinvestasi ke dalam obligasi (surat hutang), dan ada juga yang berinvestasi ke dalam kombinasi dari dua atau lebih instrumen investasi, semisal gabungan saham dan obligasi, atau obligasi dan deposito.



Jadi, sebelum membeli reksa dana, tanyalah pada si penjual reksa dana atau bacalah terlebih dahulu prospektusnya (penjelasannya) sehingga Anda tahu reksa dana jenis apakah yang akan Anda beli. Apakah itu reksa dana yang mengalokasikan investasinya pada saham, obligasi, deposito, atau kombinasi antara dua atau tiga instrumen investasi.



Menjual Kembali Reksa Dana Yang Telah Anda Miliki



Setelah beberapa waktu, Anda bisa menjual kembali UP yang Anda miliki kepada perusahaan reksa dana Anda. Jenis reksa dana di mana Anda bisa menjual kembali UP Anda kepada perusahaan penerbitnya disebut dengan nama Reksa Dana Terbuka (open end mutual fund). Lawan dari Reksa Dana Terbuka adalah Reksa Dana Tertutup (closed end mutual fund). Reksa Dana Tertutup adalah jenis reksa dana di mana Anda tidak bisa menjual UP yang Anda miliki kepada penerbitnya, tapi Anda hanya bisa menjualnya kepada investor yang lain, dan penjualan tersebut harus dilakukan lewat bursa.



Untuk Reksa Dana Terbuka, bila sewaktu-waktu Anda ingin menjual UP Anda, maka Anda bisa menjualnya kembali kepada penerbit reksa dana Anda, dan perusahaan reksa dana dilarang untuk menolak penjualan kembali UP dari nasabahnya. Ini tentunya akan menguntungkan Anda.



Sebaliknya, pada Reksa Dana Tertutup, proses penjualan kembali sering mengalami hambatan karena tidak selalu ada investor yang mau membeli UP Reksa Dana Anda. Jadi dengan kata lain, UP dari Reksa Dana Terbuka lebih likuid dari UP pada Reksa Dana Tertutup.

Sebetulnya apa saja keunggulan reksa dana dibanding jenis investasi lainnya?




Yang pertama, Anda yang belum biasa melakukan investasi akan sangat terbantu karena ada manajer investasi yang akan mengevaluasi investasi Anda setiap harinya. Anda tidak perlu bersusah payah mengevaluasi, karena Anda cukup mendapatkan report-nya setiap bulan atau beberapa bulan sekali.



Yang kedua, Anda bisa melakukan investasi dengan jumlah dana awal yang kecil jumlahnya. Beberapa reksa dana bisa dimulai hanya dengan dana awal Rp 100.000,-. Bayangkan, Anda tentu tidak bisa membuka deposito dengan dana sekecil itu, bukan? Namun dengan reksa dana, dana sejumlah itu sudah bisa untuk melakukan investasi (salah satunya) ke dalam deposito.



Keuntungan ketiga adalah adanya diversifikasi atau penyebaran risiko. Dengan reksa dana, Anda bisa menyebar risiko investasi Anda dengan leluasa. Sebagai contoh, bila dana Anda hanya Rp 1 juta, maka Anda tidak mungkin bisa membuka beberapa deposito secara bersamaan di beberapa bank karena untuk membuka satu deposito saja dibutuhkan dana minimal Rp 500 ribu. Tapi dengan melakukan investasi di reksa dana deposito, maka uang Anda bisa tersebar di berbagai deposito dalam berbagai bank, tanpa Anda harus memiliki dana yang besar.



Keuntungan keempat adalah dari segi perpajakan. Pembelian maupun penjualan kembali UP dari produk reksa dana adalah bebas pajak. Ini dilakukan atas kebijakan pemerintah (Dirjen Pajak), untuk merangsang dunia investasi di Indonesia.



Bisakah Manajer Investasi Dipercaya?



Sebetulnya, kata "manajer" ditujukan bagi orang, bukan perusahaan. Tapi peraturan menyebutkan bahwa kata "Manajer Investasi" ditujukan bagi perusahaan yang mengelola investasi Anda. Orang-orang yang bekerja di dalamnya hanya disebut Wakil Manajer Investasi. Kadang-kadang disebut juga Tim Pengelola Investasi, atau Komite Investasi (Anda bisa melihatnya di prospektus Anda). Dalam bahasa keuangan, orang yang tugasnya mengelola dana investasi seperti ini disebut fund manager.



Tidak sembarang orang bisa menjadi fund manager. Dia harus mendapatkan izin dari Pemerintah (BAPEPAM atau Badan Pembina dan Pengawas Pasar Modal). Untuk mendapatkan izin tersebut, maka seorang calon fund manager harus melalui ujian yang tingkat kesulitannya sangat tinggi. Untuk mengetahui siapa saja fund manager atau anggota Tim Pengelola Investasi Anda, Anda bisa membacanya di prospektus reksa dana Anda.



Bagaimana Kalau Perusahaan Reksa Dananya Bangkrut?



Produk Reksa Dana diterbitkan oleh Perusahaan Reksa Dana, yang sekaligus bertindak sebagai manajer investasi. Karena itu, perusahaan Manajer investasi hidup dari komisi yang diterimanya sewaktu investor membeli UP (Unit Penyertaannya). Besar komisi ini biasanya maksimal sekitar 3% dari nilai UP yang dibeli nasabah. Dari komisi-komisi yang terkumpul inilah perusahaan reksa dana ini "menggaji" dirinya sendiri. Terkadang, komisi juga didapat bila nasabah menjual kembali UP yang mereka miliki.



Mungkin saja terjadi, pendapatan yang diterima manajer investasi dari komisi-komisi tersebut lebih kecil daripada biaya-biaya yang harus dia keluarkan untuk membiayai perusahaannya. Akibatnya, bisa saja manajer investasi (Perusahaan Reksa Dana) ini tidak bisa hidup lebih lama, dan akhirnya bangkrut. Pertanyaannya, apakah harta Reksa Dana yang dibeli para investor ikut hilang?



Jawabannya: tidak. Menurut peraturan, harta Reksa Dana harus disimpan dalam sebuah tempat terpisah, yang disebut dengan nama Bank Kustodian. Bank Kustodian adalah sebuah lembaga/badan yang sudah memiliki izin dari BAPEPAM untuk bisa menyimpan harta dari suatu aset reksa dana. Perusahaan Reksa Dana tidak boleh menyimpan sendiri harta reksa dananya. Dia harus menyimpannya di tempat lain, yaitu pada Bank Kustodian.



Jadi, bila Perusahaan Reksa Dana/Perusahaan Manajer investasi bangkrut, maka harta Reksa Dana yang Anda miliki dijamin tetap aman. Bacalah prospektus reksa dana Anda, di situ akan tertulis Bank Kustodian mana yang dipakai oleh perusahaan reksa dana Anda.



PEMBAGIAN REKSA DANA



Berdasarkan produk investasi yang dipilih oleh manajer investasi, ada 4 macam produk Reksa Dana:



1. Reksa Dana Saham. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam saham. Dari segi potensi keuntungan, Reksa Dana Saham dianggap bisa memberikan potensi keuntungan paling besar. Ini karena sifat saham yang nilainya bisa naik dan bisa juga turun, di mana kenaikannya bisa besar sekali, tapi penurunannya juga bisa besar sekali. Karena itulah, Reksa Dana Saham paling berisiko dibanding ketiga produk Reksa Dana yang lain.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap. Ini adalah produk Reksa Dana di mana manajer investasi kebanyakan menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam surat berharga yang memberikan pendapatan tetap, yaitu obligasi. obligasi adalah surat hutang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan dan dijual kepada masyarakat. Potensi keuntungan yang diberikan Reksa Dana Pendapatan Tetap biasanya dianggap tidak sebesar seperti pada Reksa Dana Saham. Namun demikian, potensi penurunan nilainya biasanya juga tidak besar. Itulah sebabnya, Reksa Dana Pendapatan Tetap risikonya dianggap lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

3. Reksa Dana Campuran. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya biasanya secara sama rata ke dalam saham dan obligasi. Untuk risiko, karena Reksa Dana ini merupakan reksa dana yang mencampur saham dan obligasi, maka dianggap lebih besar daripada Reksa Dana Pendapatan Tetap, tapi lebih kecil daripada Reksa Dana Saham.

4. Reksa Dana Pasar Uang. Di sini manajer investasi menginvestasikan uang nasabahnya ke dalam produk-produk Pasar Uang seperti Deposito, SBI, dan Obligasi Jangka Pendek. Pada Reksa Dana ini, potensi keuntungannya jauh lebih kecil dari ketiga reksa dana di atas, namun pasti.

Persiapan Keuangan Jelang Kehamilan

 
 
Anda dan pasangan ngebet punya anak? Ada yang perlu Anda cermati, salah satunya adalah persiapan keuangan. Kehadiran anak tentu akan mengubah kondisi keuangan. 
 
Itu sebabnya, sebelum hamil, Anda berdua perlu meninjau kembali persiapan keuangan secara bersama-sama.

Bagi pasangan yang memperoleh penghasilan ganda atau suami istri bekerja, masing-masing berhak mempertanyakan kepada perusahaan, hak apa yang akan diperleh selama masa kehamilan, saat melahiran dan masa perawatan anak yang rutin seperti imunisasi.

Selenjutnya, Anda bisa menghitung secara rinci persiapan keuangan, yakni
  • Biaya pemeriksaan rutin, mulai dari bidan, dokter umum hingga dokter spesialis kandungan. Termasuk pula berapa kali biasanya calon ibu harus memeriksakan kehamilannya.
  • Biaya melahirkan secara normal (secara bertahap meliputi biaya persalinan di rumah bersalin hingga rumah sakit, serta biaya penolong persalinan mulai dari bidan hingga dokter bersalin)
  • Biaya melahirkan secara caesar, bila persalinan normal tidak mungkin dilakukan (sesuai kelas masing-masing rumah sakit)
  • Biaya-biaya yang dibutuhkan untuk merawat dan kebutuhan bayi

Jika ternyata Anda berdua secara finansial sudah siap, itu berarti Anda berdua sudah selangkah lebih maju.
 

ayahbunda.co.id