Monday, December 13, 2010

Ketakutan dari sebuah Ketulusan



Bismillah...


Yuk mari kita mulai bicara about love and all my illusion of course

Mungkin sebagian dari kita sering terheran-heran "kenapa ya cinta itu indahnya di awal saja, kenapa pula semakin lama cinta itu tak seindah dulu?"

Coba berhentilah dengan pertanyaan -kenapa- nya dulu. Pikir sekali lagi apa yang sudah kita lakukan pada pasangan?

Sudah? apa jawabnya?

Sebenarnya cinta itu hampir mirip batu. pertama kali menemukanya mungkin kita tak akan puas, "ah batu biasa ini, apa istimewanya."
Tapi kalo seseorang itu ulet, Batu bisa berubah jadi banyak hal loh.. Kalau dalam bahasa industrinya, Creative
Cukup kita punya tekad dan keberanian, batu yang tadinya biasa-biasa aja akan sama cantik dan indahnya seperti batu di emperan toko yang terpampang indah, bahkan kepunyaan kita justru lebih alami tanpa polesan. Apakah anda masih tertarik dengan batu polesan di etalase toko itu?

Banyak orang beranggapan karena perasaannya udah tawar, sehingga malas untuk mempertahankan. lalu dengan sedikit nada bergumam, "Akan berlanjut sampai kapan keadaan seperti ini?"

What the hell???

Sebenarnya kita sering dikalahkan oleh ego, sehingga perasaan kangen, cinta itu perlahan pudar tanpa aroma dan rasa.

Kemarin dalam sebuah acara kumpul temen-temen, terlibat obrolan canda yang tiba-tiba langsung tercerna oleh lambung.

"Tuh si A baru aja temu kangen sama suaminya, kalau kamu sama aku temu apa?"

Suaminya menjawab, "kalau mereka tentu saja temu kangen kan lama tak jumpa, kalau aku sama kamu udah temu bosan."

Grrrrrrrrrrrrr... Tapi ini session canda loh ya, bukan yang serius, but apa sih yang dirasakan pasangannya, kalau saya tentu saja sakit hati dong. biarpun hanya becanda berarti itu kan secara tidak langsung udah suara hati yang tertahan. AH....

Dan satu lagi ketika bicara tentang enaknya makan udang dan manfaatnya, tiba-tiba ada yang bilang,
"Kalau dulu ya, semasa kami masih berpacaran, dia pengin minta di kupasin 5 ekor udang, aku kasih dia 10 udang yang udah ku kupas. Kalau sekarang, jangan kan suruh kupas udang, suruh bukain bajunya aja ga minat lagi.......!!!"

See... paham kan maksud dari percakapan tersebut?

Pantas saja semakin banyak orang yang ingin habiskan usia dengan pacaran tanpa ingin sebuah ikatan yang namanya pernikahan. Karena pernikahan hanya akan mengubah semuanya jadi membosankan!

Kalau tiap orang malas untuk bicara, malas untuk mendengarkan, malas untuk membuat sebuah kejutan serta malas bersikap lembut terhadap pasangannya, maka bagaimana mungkin sebuah hubungan sebuah ikatan suami istri akan abadi? pastilah selesai cukup sampai disini, untuk apa dipertahankan kalau keduanya sudah tak ada ketertarikan dari masing-masing.

Jadi, cinta yang hidup itu butuh suatu keramah-tamahan serta kesabaran dan keuletan , bukan kemalasan!

Ketika ada seseorang yang mencintaimu dan kamu merasa dia oke, ini bukan berarti kamu akan langsung memilih dia bukan? disini seseorang pasti akan berpikiran, " AKu akan mencari seorang 'kamu' yang sangat sangat sangat aku cintai. baru setelah itu aku akan jatuh cinta."

Tapi anehnya ketika orang itu menanyakan pada kamu, "bagaimana caranya supaya bisa dikatakan dan terlihat 'sangat sangat sangat' mencintai itu?"
kenapa? kita pun tak bisa berikan jawaban, karena diri kita sendiri sebenarnya tak begitu yakin yang bagaimanakah sebenarnya 'sangat sangat sangat' mencintai itu.

Yes, Indeed. karena kita selalu punya pikiran bahwa kita akan menemukan orang yang sangat sangat sangat kita cintai dan mencintai kita suatu saat.

cerita sedikit, dulu saya tidak pernah yakin bahwa orang yang sekarang jadi suami saya adalah orang yang 'sangat sangat sangat' saya cintai. Dulu selalu berpikiran apakah benar orang ini akan bisa merebut hati saya, diakah orang yang akan selalu saya rindukan tiap saat, yang selalu saya tunggu kepulangannya tiap malam, yang selalu saya khawatirkan ketika hujan turun dengan derasnya, yang saya perhatikan akan kesehatannya. Semua itu dulunya diluar agenda saya sebagai seorang yang menanti cinta dari orang yang 'sangat sangat sangat' saya cintai dan mencintai diri saya seutuhnya. Catet, seutuhnya.

Semua memang tak akan kita dapatkan kalau kita tak berusaha untuk mengubah cara pandang kita terhadap suatu hal. Mungkin sebagian teman kantor saya waktu itu merasa aneh dengan keputusan menikah tiba-tiba tanpa pacaran, sehingga begitu dengar saya nikah dan hamil macem-macem pertanyaannya, ternyata saya berhasil mengundang dan menjawab segala ketakutan mereka tentang pernikahan, meski sampai sekarang kalau ada yang nanya masih tetep dengan versi senyum-senyum saja.

Menikah itu indah.

Siapa bilang menikah hanya menimbulkan kebosanan. Bosan itu timbul ketika kita tak bisa membiasakan keadaan dan me-variasi-kannya. jadi jangan salahkan pernikahan. Pacaran juga bisa bosenkan? tentu saja, pacaran kan cuma itu-itu aja acaranya.

Benar, mungkin kita masih mengira bakal menemukan orang yang 'sangat sangat sangat' kita cintai, meski pada kenyataanya... ternyata kita terlalu naif pada hal tersebut. Kalau segala sesuatunya tidak pernah dan tak mau kita coba bagaimana kita akan tahu bahwa seseorang tersebut adalah orang yang 'sangat sangat sangat' kita cintai?

padahal perasaan 'sangat sangat sangat' mencintai itu baru akan timbul setelah adanya kebersamaan, dan melalui berbagai macam tahap. Mungkin setiap orang berharap dirinya akan menemukan pasangan yang menurutnya 100%
Tapi pernahkah kita berpikir sejenak, "Bahwa ternyata ada orang yang selama ini diam-diam dibelakang kamu, dia memberi semangat dan berkorban banyak tanpa kamu sadari keberadaanya. so, Ga ada salahnya mulai sekarang cobalah lihat dan perhatikan orang disekitarmu adakakah salah satu dari mereka demikian terhadapmu, bisa jadi sudah sejak lama dia menantimu !."

Ada orang bilang kalau makan nasi paling nyaman adalah 70% dari rasa kenyang. Mulut masih meninggalkan rasa dari makanan, menyisakan ruang lambung untuk buah dengan demikian masih bisa keep fit dan keep body. Enak bukan?
Coba kalau kita masih tetap lanjtukan makan sampai 100%kenyang, apa yang terasa, pencernaan terganggu, terlau kenyang menjadikan mudah mengantuk, perut terasa penuh sampai tenggorokan, ujung-ujungnya keluar semua deh.... yang ada tersiksa setelah makan, lalu dimana nikmatnya?

Begitu juga ketika kita mencintai seseorang, 80% saya kira cukup kok, kerahkan semua harapan dan mimpi hanya segitu aja, sisakan 20%nya untuk mencintai diri kita sendiri. karena kalau kita berikan semuanya 100% kemungkinan akan memberikan perasaan terbebani pada pasangan sehingga susah untuk bernapas kemudian akan kehilangan perasaan tertarik akan cinta.

Pernah ada seseorang bertanya, " apa yang harus kita lakukan supaya bisa dikatakan mencintai seseorang?"
Dengan versi senyum saya menjawab. "Pandangan tiap orang tentang cinta itu beda porsi ya, kalau ada omongan yang enak didengar bisa dikatakan mencerahkan, tapi kalau saya salah omong, waah... bisa bahaya ituh."



Itu aja deh...
Bagaimana dengan anda?



[ Ta 'oier' ]





Friday, December 10, 2010

Circle of life

Bismillah...


Udah semingguan resmi kembali jadi "nyonya besar" hahaha jangan salah, maksud saya karena badan udah mulai besar geto :P

Kalo siang panasnya ampun, gerah... inilah Batam... neraka dan syurganya manusia *wow* ga tau kenapa perumahan ini sepi2 selalu, seolah tak ada kehidupan, lihat saja tak ada satupun penampakan yang ada. Padahal sebagian besar ibu-ibu di sini pada di rumah loh. Kira-kira pada ngapain ya... sama kek saya kali, nungguin dapur hehehe...

Apanya yang berubah ya, semua!!
Suasana sore hari perum yang sepi :|
sebenarnya tak ada manusia yang tak akan berubah. maksudnya? ya... intinya setiap orang itu pasti akan berubah. Seperti diriku ini, dari belum menikah tus menikah, kemudian jadi calom Mamud *mama muda* kok muda sih... padahal udah tua, kan.... :):):)

Bicara jadi calon mama bener-bener istilah baru buat saya, kenapa? kadang masih suka berpikiran, kok waktu begitu cepat merubah segalanya ya... kemarin diriku yang masih kekanak-kanakan meski terkadang sekarang juga masih kolokan. tiba-tiba bakal jadi ortu. Melihat, merasakan perubahan yang ada pada diriku, pada perut yang semakin buncit ternyata saya tidak sedang bermimpi, semua adalah nyata, kenyataan bahwa sebentar lagi saya akan menjadi orangtua.

Menjadi seorang ibu adalah kebanggan bagi tiap perempuan. Setidaknya kalimat ini sering terdengar dari setiap obrolan women room. karena tidak setiap perempuan mudah untuk bisa menjadi seorang ibu. karena banyak juga pasangan udah menikah bertahun-tahun tapi belum juga di percayai untuk melahirkan seorang anak, lalu nikmat Tuhanku mana lagi yang harus ku dustakan?


Ohya, kehamilanku udah masuk minggu ke 19 hampir 20 loh... udah sering nendang2... aneh dan lucu aja rasanya. Apalagi kalo denger muratal Surat Ad-Dhuha langsung loncat-loncat, padahal lebih sering saya dengerin surat yusuf tapi loncatannya lebih extrem yang pas di surat DHuha kenapa ya... suka ya , nak... :)

Badan udah berat, sering merasa kepanasan. dan yang paling parah PD makin besar dan gatal-gatal mungkin karena mulai mengeluarkan Asi kali ya, makin berat huehuehue... tapi panas dan gatelnya makin mengganggu :(

Nafsu makan semakin gila, sedikit sedikit laper, eh bukan laper tapi hasrat pengin makan selalu ada padahal perut penuh D'oh.

Makin rajin masak, ini baby cewek apa cowok ya kok demen banget masak :)

Sedang menunggu hari senin mau ketemuan ma baby... baik-baik ya nak...





Umi ma Abi love you :*