Tuesday, January 10, 2012

Ketika Kangen Itu Ada

Bismillah...




Ternyata aku masih merindukan ruang ini.

Dan...

Terkadang dalam hati kecil kita pernah merindukan seseorang, entah siapapun dia dalam kehidupan kita, saudara, orang tua, mantan pacar, teman ataupun musuh sekalipun. Pengin rasanya nelpon tapi juga nggak tau mesti ngomong apa.

Kangen sama ortu misalnya, tentunya telpon kemudian ngobrol ketawa ketiwi. meski dulu sering sewot kalo inget ibu cerewet ngomel-ngomel ga jelas. well, kita sebagai anak tak pernah memasukkan semua itu ke dalam hati. setelah berjauhan seolah kita merindukan segala omelan dan teriakan seperti masa kita kanak-kanak lagi


Tapi bagaimana ketika kita merindukan sosok seorang sahabat yang lama tak bertemu?
Padahal dulu apa saja bisa kita omongin, tapi sekarang kalau nggak ada urusan yang sekiranya dianggap penting, rasanya sungkan banget untuk nelpon lalu pilih ga jadi nelpon deh.

Pada satu titik misalnya, tiba-tiba ingat pada mantan pacar. Apa yang kan kita lakukan? menelponnya tapi ga enak karena disisinya udah ada pengganti. terlebih lagi mantannya itu udahberkeluarga dan punya anak pula.
Percakapan macam apa yang akan terjadi? Toh lama ga saling tukar kabar "say Hi.." bukankah tak lagi menghubungi itu akan lebih baik.

Aku pernah dengar cerita seorang kawan, yang tiba-tiba di sore hari ada terima telpon dari mantan pacarnya mengatakan kalau si si dia mau ngajak "sekedar" minum teh bareng sebagai pengobat rindu karena sekian lama tak pernah ketemu sejak keduanya menikah dengan pasangan masing-masing. Tapi untung saja kawanku dengan halusnya "say No"

Apa jadinya kalau di iyakan, buntutnya bakal panjang tentunya. kadang emang niat kita baik untuk menjalin silaturahim dengan sesama dengan cara menjadi teman atau tetangga misalnya. tapi apa kata oranglain yang melihat keduanya tiba2 jalan bareng dan melihat keduanya duduk ketawa ketiwi di sebuah rumah makan. Ini misalnya pengandaian saja ya. (tanpa bermaksud menggelitik

Bahkan sering juga aku jumpai yang namanya "adek nemu gedhe" maksudnya sekedar panggilan "mas, atau Ade " padahal keduanya tau dulu kala ada salah satu diantara mereka yang naruh hati pada dirinya. hanya saja karena tak ingin tercium aneh, mereka mengikrarkan diri untuk menjadi "sebatas" saudara dengan panggilan sayang "mas dan Ade". Romantis juga ya

Merindukan seseorang tak harus ketemu dengannya, tak juga harus mendengar suaranya. Toh kalaupun sudah mendengar suaranya, maka akan menjadi satu hal yang lain lagi. Iya kan?
Semua apa yang kita bayangkan, pada dasarnya tak seindah kenyataannya. Dan terkadang orang yang ktia rindukan itupun sedikit tak seperti apa yang kita rasakan pula

Rasa kangen itu seolah sesuatu yang sangat jauuuh sekali, padahal tak seberapa jauh dengan kenyataan yang ada sekarang.

Rasa kangen akan terasa dekat sedekat kita mendekap hp dan suara di seberang sana.

Mencintai seseorang itu sangatlah mudah, Tapi membuat orang yang mencintai kita bisa memahami kita sangatlah sulit sekali. Jadi menurut kamu, menemukan orang yg mencintai atau yang bisa memahami kita yang lebih penting?

Tentunya bisa menemukan keduanya dalam satu orang itu yang kita mau, bukan?

Cinta... dia hanya perlu sedikit action aja udah cukup, sedang pemahaman terhadap seseorang kurang action dikit saja tak akan mampu bisa bagaimana cara memahami seseorang.

Monday, January 9, 2012

I'm Coming


Now...

Welcome back, Ta...